apa yang bisa kita kabarkan dari perihnya perpisahan
selain melebarnya jarak dua hati bagai jarak berpuluh
pulau
yang mematikan angin juga kenangan yang berguguran bagai
daun
meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kehilangan
tentang perpisahan yang mengajarkan kita bahwa
setiap yang ada hanya kesementaraan yang dipinjamkan
tak urung jua airmata ini jatuh berderai
bagai hujan pancaroba yang membunuh kenyataan
apa yang bisa kita tulis dari jauhnya jarak pelarian
selain perih dan luka-luka tersebab matahari
yang mengeringkan cuka di sudut mata
meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kesabaran
tentang segala yang terjadi adalah takdir yang harus kita
lalui
tak urung jua luka ini terlanjur melebar bagai muara sungai
yang menjadikannya payau di batas pantai
apa yang bisa kita ceritakan di masa depan kepada
anak-cucu
selain ketidakmampuan kita sebagai pecinta yang renta
yang mematahkan kemudi harapan ketika badai datang menghadang
meski kitab-kitab mengajarkan kita tentang kepasrahan
tentang setiap urutan kejadian hidup adalah takdir yang
harus diterima
ingatkan aku halimah, biar tak lupa. bahwa bukan aku yang
memutus cerita
sebab selama kita hidup bersama tiada pernah ku membuatmu
luka
hingga engkau berpaling muka tiada lagi menjaga cinta
Ternate,
23 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar