malam
ini setelah hujan mengiris selepas tarawih
kutemukan
potongan wajahmu yang gigil
di
antara tiang-tiang jembatan yang membelah teluk Ambon
beringsut
pucat menyembunyikan luka. mungkin juga siksa
apa
yang kau tangis dari sisa hidupmu
setelah
berlari sekian lama dengan dusta sepenuh tubuh
padahal
ketika itu musim begitu akrab memelukmu
di
pasir pantai ketika angin masih barat dan bulan sedang purnama
malam
ini pada sisi hujan di tanjung Marthafons
kutemukan
potongan wajahmu yang pasi
di
antara warna-warni lampu jembatan yang menyambung dua tanjung
tenggelam
dalam bayang-bayang yang kian membiru
di
antara aroma hujan dan uap laut yang merapatkan maut
apa
yang kau sembunyikan di dalam hujan
setelah
semua catatan yang pernah kau tulis di tiang dermaga
tak
lagi menjadi penanda bagi lelaki yang merindukan pulang
Ambon,
24 Mei 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar