Kamis, 26 Oktober 2017

Ruang Tunggu Stasiun Penghabisan



adakah yang bisa menghentikan hujan
ketika seekor kupu-kupu menyalibkan puisi
di rumah yang tak pernah ada
ketika aku menunggu isyarat
berbagi jalan menuju tuhan?
:selalu ibu

di sudut stasiun
tiga perempuan membawa tuhan
pulang ke rumah ibu setelah hujan
yang datang tak ada batasnya
dan aku ingin menjadi rerumpuan
                                                :tibalah waktuku

kidung sungai larangan
bagai langkah jarum jam sebuah arloji tua
yang merapal doa ke seribu hari pada sajadah batu
doa-doa bawah sadar juga tasbih bumi
ketika rindu tak pernah memilih waktu
:cukuplah air mata itu

di ruang tunggu stasiun waktu
sebuah keranda tua menunggu ibuku
untuk dibawa ke laut bersama hujan
dan secangkir bayang-bayang
pada satu baris puisi di pusara sajakmu
:aku fana

            Ciputat, 27 Oktober 2017



 
*puisi ini merupakan gabungan sejumlah judul puisi buku antologi penyair Munsi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar