Minggu, 22 Januari 2017

Asam di Gunung, Garam di Laut Setitik Nila Membunuh Kita


selalu aku meninggikanmu
di titik teratas cahaya hatiku
walau padamu, aku hanya bayangan bisu
yang selalu ingin kau hapus sedari dahulu

selalu aku membawamu utuh
ke titik terdalam sunyi doaku
walau padamu aku hanya bayangan semu
yang selalu ingin kau hapus bagai debu

dan kini, di bawah temaram cahaya rembulan
tiada sesiapa berbagi luka di atas bahtera
sebab di pantai, putih airmata telah lama menjelma garam
sedang engkau bergegas ke gunung memburu asam
di dalam belanga hanya tersisa setitik nila membunuh kita

            Morotai, 19 Januari 2017



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar