Rabu, 28 November 2018

Apapun Alasannya Jang Sampe Ale Ada Mantan di Ambon



~Kalau ale rindu rasanya lebe ancur lele nyong~

Ambon, kota musik yang juga menyimpan rindu di setiap jikunya. Jadi seng salah kalau Ambon itu dijuluki Ambon Manise. Mulai dari masyarakatnya yang ramah, lingkungannya yang menentramkan, kelezatan kuliner yang  bikin ketagihan hingga wisata yang membuat liburan makin berkesan. Satu yang beta pahami, Ambon menyimpan sejuta keindahan yang seng bisa dijelaskan deng kata-kata.

Sekian kerinduan ini pasti dirasakan juga oleh ale dong yang pernah merantau atau bahkan tinggal di kota kacumpit ini. Meninggalkan Kota Ambon sama saja deng ale tanam biji-biji rindu yang akang terus tumbuh subur. Kenangan di Ambon akang tarus membekas dan seng mudah dilupakan, apalagi bersama deng ale pung pasangan terbaik, paling terbaik.

Lebe parah lai kalo ale ada kenangan deng gebetan yang biking ale bertepuk sebelah tangan, karena tamang bae potong di tikungan, atau malah dia su jadi mantan karena ale pi sekolah tarus tamang bae kaweng akang. Ado eee, dia pung saki, padis lawang

Coba ale bayangkan, kalau Ambon saja su sukses bikin rindu yang sulit diobati, tarus apa kabar ale yang punya kenangan deng mantan terindah di kota ini?. Betapa tarika-tapalakanya ale pung rasa di dada sebab melihat setiap jiku-jiku Ambon seakan-akan ale ada lia dia disana.  Iyo to?... Batul ka seng? Sudah eee, mangaku saja kalo ale pung air mata tumpah balandong.

Terutama untuk ale yang pernah merasakan hidup di Ambon cukup lama. Entah itu saat kuliah, karja atau bahkan tinggal menetap, sampe tau Ambon pung huk-huk smerlap deng jiku-jiku onosel.

Merasakan kehidupan Kota Ambon yang penuh deng keindahan di setiap sisinya. Menghabiskan waktu bersama menyusuri pantai-pantai pasir putih yang penuh dengan kerinduan. Menapaki setiap sudut Kota Ambon bersama akang membuat ale semakin sulit melupakannya. Makan rujak di Pantai Natsepa,  jalan-jalan di Ambon Plaza, dan wisata di tempat yang penuh keromantisan selalu mengingatkan ale padanya.

Datang kombali di tempat yang dulu pernah ale berdua singgahi, hanya akan membangkitkan kerinduan yang sulit diobati. Jang coba-coba kalau seng bawa lenso atau tisu  satu karong tuang hati jantong. Jomblo sa bisa baper sampe sukses kalau inga Ambon, kong  ale lai yang pung kisah pilu bersama mantan. Cukar deleng, akang rasa sama deng terluka dalam kaapa e?.

Buat ale dong yang pernah punya story  di Ambon, memang bukan perkara mudah. Sebab ale pasti merasakan rindu namun dibalut rasa pilu. Inga Ambon sama halnya ale inga dia. Inga setiap jejak yang pernah ale tinggalkan bersama, berdua. Melihat ale berdua pung bayangan di sudut-sudut kota. Mungkin memang banyak kenangan manis yang ale berdua lewati, tapi kenangan itu juga akan dibalut rasa pilu, karena dia su pigi kastinggal ale sandiri. Jadi, apa yang ale inga tentang Ambon? Pasti tetap manis to?

Jadi par ale dong yang baru nae-nae badan kong su mulai ambor cinta kiri-kanan, Apapun alasannya, jang sampe ale ada mantan di Ambon.

Biar Ambon bisa dikenang tanpa meninggalkan bekas luka paitnya hubungan, mendingan jang pacaran deng orang Ambon kalau cuma for main-main. Memang sih pesona orang Ambon susah untuk ditolak, (dong biasa sa cuma dong sadap) jadi kalo ale seng serius mending seng usah. Sebab meninggalkan orang Ambon itu perkara mudah, tapi bagian tersulitnya adalah jatuh bangun merawat kehilangan yang ale ciptakan sandiri. Ale sanggup?. Bisa kong?

Bagaimanapun juga, Ambon memang manis. Ambon selalu berhasil menumbuhkan kerinduan di hati katong samua yang pernah dan sudah minum air disana. Membantu melukis kenangan yang -bahkan- seng akang pernagh bisa hilang. Kenangan yang membuat katong samua ingin terus meluangkan waktu untuk kombali dan menuntaskan kerinduan di hati. Ole sio…




Sabtu, 03 November 2018

Hujan Pertama di Bulan November


di sini hujan sayang
dan kenangan tentangmu datang merinai
lalu segalanya bergerak menjauh
bagai mengejar bayangan senja
semakin asin jua garam di meja makan

            Ternate, 4 November 2018

Tiada Perlu Engkau Meragu


segala yang kau tinggalkan
adalah dermaga tempat melepas kenangan
dari semua  cerita masa lalu yang mungkin saja
tak semuanya luka
tetapi ia sudah tak lagi bersamamu. jadi biarkanlah
tak perlu duka lara berlebih
sebab musim sudah tak lagi milikmu

segala yang kau tuju adalah pelabuhan impian
dari semua masa depan yang akan engkau rangkai
seperti apa ceritanya?
sungguh semua ada di mata dan hatimu
jadi berangkatlah. sebab musim sedang berpihak
dan rembulan tengah purnama di matamu

tentang laut yang kau layari
biarkan saja seperti itu. setia sudah merawat asin
begitu pun aku. tiada perlu engkau meragu
sebab batu-batu takan berubah menjadi kayu

            Ternate, 4 November 2018

Jumat, 10 Agustus 2018

Perempuan Laut Perempuan Maut


saat ombak musim pancaroba mulai menghempas pantai
ketika itulah seluruh rapuh menggema di badan kapal
aku sungguh tak lagi berharap
akan pulang ke pulau-pulau penuh kenangan
ke teluk-teluk biru dan semak rimbun
yang dulu melenakan jiwa

saat reranting patah berserakan dihempas angin selatan
ketika itulah remuk menyeru. seluruhku pilu
aku sungguh tak lagi mengingat warna-warni harapan
yang dulu mengembang sebagai layar
sebab di bilik sepi itu, belasan serigala menidurkanmu
dengan manja di dadanya setelah leguh nan panjang

memang pernah kucari engkau sampai ke batas jingga
tetapi gelombang di tubuh selalu meronta tak kenal cuaca
aku lelaki tiada berdaya. perempuan laut menyalin petaka
sapu tangan pelipur lara tak lagi kupinta. biar sudah

            Ternate, 11 Agustus, 2018

Jumat, 13 Juli 2018

Sarsia


pada akhirnya laut telah menjadikan kita kembali karib
setelah perpisahan begitu lama menuntun kita
ke dalam sendiri. juga sepi
yang menjadikan kita hampir saja meminta mati

musa. la musa, teriakmu jelang subuh itu
ketika perahuku merapat di ujung dermaga
bersama angin barat di musim pertama
yang menggugurkan airmata dari kelopak bunga

sarsia. engkaulah perempuan laut itu
yang selalu membuatku terbelenggu rindu
yang selalu membunuhku dengan lirikan mata timurmu
yang selalu membakar gairahku dalam gemuruh bertalu-talu

tanpamu aku tenggelam. ini sungguh
datanglah lekas. mendekatlah cepat
peluklah aku dan jangan kau lepas
agar subuh ini tidak lekas menjadi abu

            Ternate, 03 Juli 2018



Minggu, 11 Februari 2018

Santo Pedro Siasatmu Pilu

di benteng santo pedro
sepuluh langkah masuk ke pusatmu
tiga aroma pertama dusta dan khianat
aku menghitung detak jantung Khairun

kupasang indera menangkap gelagat
pada pada senyum lopez de masquita
tetiba erangan dan aum kematian
Khairun tersungkur bermandi darah

di benteng santo pedro
aku terduduk mengintai sisa siasat
nada berulang dendam portoguesa
bagaimana cara merawat percaya
janji manis tarian moreska

tiga langkah masuk ke benteng santo pedro
tiga tikaman berulang merenggut nyawa
antonio pimenta menebar bencana
Khairun tersungkur meregang nyawa

aku lalu berlari dengan dendam tertinggal
belati dan kelewang tersimpan di hati
menuntut balas dengan nama Babullah

            Ternate, 11 Februari 2017









Nyiga Gogola

to waje ngana no ari afa
to tagi nena to firi uwa
ngori nena to hodu uwa
ri ngongano no sabar ni nyinga

pada pelayaran yang tak pernah sampai ini
ombak terakhir telah mengirimkan kematian sebuah ingin
jauh ke tanjung badai tanpa nyanyian camar
rindu yang terlepas bagai fragmen kematian
untuk aku dan sepi yang melepas ikatan di ujung dermaga

di futu lobi sari to tagi
to tagi nena mai roro uwa
to tagi nena gasa ngori na cinta
afala no ngitu ngori to sidika

dan ingatan yang kembali bagai reportase kematian
yang gagal menuntunmu pulang tersebab karam
senja itu, langit rebah di matamu yang gerhana
karena pergi tanpa ditanya ke alamat mana
kelopak mawar yang dulu merindu engkau tanam

afa la no ari
afa la no duka

di ruang kosong, kau  ingin baca lagi catatan perpisahan
sambil meminta waktu untuk tinggal sejenak lebih lama

ri gate nena gogola
ri badang nena to baso sengsara
lebe laha to tagi bato
to tagi nena sou ri nyinga gogola

usah menangis. usahlah berduka
sebab ciuman dari bibirmu sedingin kematian
bagai belati engkau tikam berulang
dengan rasa sakit yang tak berhenti menyesaki dada


            Ternate, 05 Februari 2018