aku duduk di sebuah kafe tua bergaya holandia
di kota tua bernama batavia
mungkin ini bekas rumah meneer belanda.
sambil menyeruput kopi kubayangkan luka
petani tebu dan buruh kopi di ladang-ladang
milik tuan kaya dari eropa. mereka papa tiada berdaya
aku duduk di sebuah kafe tua bergaya holandia
di seberangnya berdiri pula bangunan tua. sisa kompeni
punya kuasa
ada nona-nona dengan kebaya seperti nyai tuan belanda
sambil menghisap sebatang rokok kubayangkan derita
petani cengkeh yang bikin ternate, tidore dan saparua
jadi darah
juga duka buruh tembakau dari kebun-kebun di sumatera dan
jawa
milik tuan kaya dengan harga yang tinggi menggila
di pasar eropa. jadi alasan moyang dijajah
aku duduk di sebuah kafe tua bergaya holandia
lalu kubayangkan tuan-tuan asyik berdansa
seiring irama lagu brodway yang mengalun manja
mungkin dahulu pada jam dengan terik seperti ini
meneer belanda sedang gembira menghitung laba
melimpah-limpah dari pelosok nusantara
barangkali ada juga cuak yang menyodorkan nona muda
aku duduk di sebuah cafe bergaya holandia
di kota tua yang dahulu bernama batavia
sambal menikmati sepotong cake yang bikin pala tukar
banda
kubayangkan moyang-moyang yang dulu angkat senjata
sejak khairun, babullah, nuku hingga pattimura
lalu tersadar kini pun kita belum merdeka
Batavia, 11 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar