lalu seorang sastrawan SUFI lalu bertanya padanya
hei, monyet tahukah kau perkara puisi?
yakis bacan bernama sarimin itu pun menjawab
tahu aku, seumur hidupku puisi di hutan-hutan
pantai dan laut halmahera
suatu hari sarimin pergi ke pasar
lalu seorang sastrawan SUFI bertanya padanya perihal
kitab
hei, sarimin tahukah dirimu perihal buku 33?
yakis bacan bernama sarimin itu hanya asyik memakan
pisang
lalu membuang kulitnya bersama beberapa halaman buku itu
ke tong sampah
kata sarimin buanglah sampah pada tempatnya
suatu hari sarimin pergi ke pasar
lalu seorang sastrawan SUFI bertanya padanya
hei sarimin, sudahkah engkau memiliki tiket ke negeri
jiran?
sarimin yang yakis bacan itu menggoyang pantatnya yang
merah
sambil berkata saya hanya monyet dari halmahera yang
tidak butuh
perjalanan ke luar negeri hanya untuk memuji manusia
lalu dilemparnya kepala sastrawan SUFI itu dengan buah
kelapa
agar sastrawan SUFI itu dapat memanfaatkan buah kelapanya
untuk bertahan hidup dan tak lagi menghamba pada dunia
Batavia, 26 Juli 2017
Catatan kaki:
1. yakis bacan adalah monyet endemik yg hidup di pulau bacan. Nama latinnya
macaca nigra.
2. sastrawan SUFI (SUka Fulus denI)
3. jiran/tetangga
4. sarimin adalah nama yg diberikan pada monyet oleh tukang topeng monyet
5. pasar adalah tempat berdagang atau jual beli
6. halmahera adalah nama pulau di provinsi maluku utara
7.ini puisi essay katanya
8.katanya di cetuskan oleh seorang
9.orang itu sangat bernafsu jadi tokoh sastra
10. catatan kakinya gelap sepuluhkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar