Senin, 14 November 2016

Sebab Engkau Terlampau Sering Memberi Alasan


:Rajif Duchlun

lelaki mana yang mampu bertahan merawat cinta
bila perempuan berulangkali menikamkan dusta
meski waktu selalu punya cara. untuk menyembuhkan luka
apakah derita boleh saja engkau selipkan ke ruang dada

lelaki mana yang mampu bertahan menyusun nasib
bila perempuan berulangkali menuangkan cuka
luka yang menganga entah kemana membawa muka
lalu menepi membalut duka. inikah derita?

lelaki mana yang mampu bertahan menahan siksa
sedangkan laut begitu perih membentangkan luka
dan doa-doa tersekat di balik awan tak sampai ke langit
sebab engkau terlampau sering memberi alasan

            Ternate, 15 November 2016

Selasa, 08 November 2016

Jika Engkau Ingin Bertanya Tentang Hujan




jika engkau ingin bertanya
tentang bagaimana cara mengukur derasnya air hujan
maka tanyakan pada hatimu
seberapa dalam luka kau gores di dadaku
maka sedalam itulah hujan tumpah dari langit
ke ladang-ladang yang tak pernah sungguh
engkau tanami dengan kesetiaan pun kejujuran

jika engkau ingin bertanya
tentang seberapa asin laut yang jauh menghampar
maka tanyakan pada hatimu
seberapa banyak air mata telah kau buat tumpah
maka seasin itulah laut mengepung kedua mataku
membanjir di lekuk pipi yang tak lekang merawat setia
meski engkau selalu saja bersilat asmara

dan jika engkau masih ingin bertanya
mengapa hujan masih saja deras mengguyur
walau sekarang sudah masuk bulan november
maka aku ingin bilang padamu halimah
barangkali musim juga akhirnya mengerti
bahwa luka yang engkau gores di waktu lalu
belum sembuh. benar-benar belum sembuh

                        Jakarta-Ternate, 09 November 2016





Minggu, 06 November 2016

Sajak Luka Tujuh November






apa yang bisa diminta darimu
selain kesetiaan merawat ingatan menguatkan ikatan
di saat musim berubah kalap masa depan terasa gelap
arah angin tak dapat ditebak
temali layar hanya menumpuk di atas geladak

apa yang bisa diharap darimu
selain keteguhan memang janji merekatkan jemari. tak mendua hati
di saat malam berubah jalang
dan jalanan kota menjadi kunang-kunang
isi hatimu tak dapat ditebak
temali asmara sengaja kau ikat ke banyak pasak

apa yang bisa diharap bila hatimu terus bercabang
sungguh tiada alamat berpulang
manisnya gula terus ku tuang
asam di belanga tiada kau buang
nyeri di dada tersayat sembilu tiada terkira
.

            07 November 2016